Telan Anggaran Ratusan Miliyar, Pembangunan Drainase di Jeneponto Diduga Asal-asalan, Warga Minta Dibongkar

    Telan Anggaran Ratusan Miliyar, Pembangunan Drainase di Jeneponto Diduga Asal-asalan, Warga Minta Dibongkar

    JENEPONTO, SULSEL - Proyek Pembangunan drainase di sepanjang jalan nasional Kabupaten Jeneponto, tepatnya di Jalan poros Kelurahan Bontotangnga, Kecamatan Tamalatea menjadi sorotan tajam warga setempat.

    Warga menyoroti pengerjaan drainase ini. Lantaran, diduga dikerja asal-asalan. Pasalnya, komposisi adukan pasir dan semen diduga kuat tidak sesuai dengan spesifikasi. Di mana satu sak semen dibagi dua dan digunakan untuk dua kali pencampuran (dua molen). Akibatnya, batu pondasi yang sudah terpasang mudah lepas dari posisinya.

    Hal ini menyusul adanya laporan warga disertai dengan rekaman video di lokasi proyek saat pekerjaan berlangsung.

    "Apakah memang dalam RAB-nya seperti itu? Drainase ini dibangun asal-asalan yang hanya mengejar keuntungan, tanpa memikirkan kwalitas dan asas manfaatnya kepada kemasyarakat, " tegas sumber.

    Kalau memang demikian kata warga, mending pekerjaan tersebut jangan dilanjutkan. Sebab, hanya membuang-buang uang negara.

    "Daripada dikerja asal jadi mending dihentikan saja. Ini kan sama saja pemborosan anggaran, " kesal warga.

    Dari hasil investigasi sejumlah Pemuda TamBora, sangat menyayangkan pekerjaan drainase dari Balai Besar Jalan Nasional (BBJN) Sulawesi Selatan (Sulsel). Mengingat anggaran yang digunakan cukup fantastik hingga  ratusan miliyar rupiah, sementara pekerjaannya dinilai tidak becus.

    "Seharusnya proyek dari kementerian itu jadi contoh di daerah bukan malah seperti ini pekerjaannya, ini kan memberikan contoh yang sangat buruk, " kata salah satu pemuda TamBora, Subair Deta memantau lokasi pekerjaan, Jumat (13/9/2024). 

    Adanya fakta tersebut, Pemuda Tambora meminta kepada Menteri PUPUR Basuki agar mengevaluasi kinerja Kepala BBJN Sulsel beserta jajarannya dan mendesak pihak BBJN Sulsel agar mengindahkan permintaan warga untuk membongkar pembangunan drainase ini yang sangat diragukan kwalitasnnya.

    "Kami berharap tim teknis, baik dari pihak PUPR Jeneponto dan Kejaksaan Negeri segera turun meninjau dan memastikan apakah pekerjaan tersebut sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dalam juknis, " tegasnya.

    Jika tidak, drainase yang sudah dibangun dan diduga dikerja asal-asalan itu dibongkar, karena drainase ini tidak akan bertahan lama. Warga pun yang tidak tahu soal teknis sangat meragukan kwalitasnya. Apalagi di wilayah itu rawan banjir, pungkasnya.

    Sementara itu, Arfan selaku pengawas mengaku jika pembangunan drainase ini tidak sesuai spek.

    "Kalau secara teknis pak kita ikuti spek. Tapi karena ini di lapangan sudah kejadiannya sudah begini berarti tidak masuk spek. Artinya inilah temuan begitu pak, " katanya.

    "Makanya saya bilang pak ambil dokumentasinya baru kita laporkan kalau ini temuan, " kata dia lagi.

    Meski ia mengetahui pekerjaan drainase ini tidak sesuai dengan spek. Namun sayang Arfan mengaku tidak punya kewenangan untuk menegur pekerja/tukang.

    "Saya memang pengawas di sini pak yang mengawal pekerjaa ini, tapi. Bukan kewenangan saya menegur tukang, saya bisa menegur tapi ke pelaksana, " ujarnya. 

    Arfan mengaku sudah beberapakali menghubungi pihak pelaksana melalui via telephone namun tidak diangkat.

    Disebutkan juga bahwa anggaran yang digunakan ratusan miliyar rupiah. Pelaksana kegiatan diketahui PT.CHISCO, sebutnya (*).

    Muh. Andhi Syam

    Muh. Andhi Syam

    Artikel Sebelumnya

    Tak Terbendung, Ribuan Simpatisan Paslon...

    Artikel Berikutnya

    KPU Jeneponto Gelar Bimtek Persiapan Rekruitmen...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    TNI dan ADF Bicarakan Peningkatan Kerjasama Militer
    Lulus S3 1,5 Tahun: Siapa Bilang Pendidikan Harus Lambat?
    Hendri Kampai: Kelulusan Bahlil adalah Inspirasi Suatu Pencapaian
    Terkait Flayer yang Beredar, Ketua KPU Bantah, Itu Bukan Produk KPU Jeneponto
    82 Kepala Desa di Jeneponto Terima SK Perpanjangan Masa Jabatan, Pj Bupati: Dua Kades Tidak Ikut Pengukuhan karena Jalani Sanksi
    PPK Tamalatea Gelar Rapat Pleno Rekapitulasi DPSHP, Panwaslu Kecamatan Harap Semua Wajib Pilih yang Memenuhi Syarat Diakomodir
    Tak Ingin Bikin Susah Orang Tua, Wanita Berparas Cantik Asal Jeneponto Ini Pilih Jadi Sales Marketing
    Pj Bupati Jeneponto Siap Adopsi Bayi yang Ditemukan di Semak-Semak Penuh Luka, Ada 11 Jahitan
    Semarak HUT RI ke-79, Pemuda Tamalatea Cup III Gandeng Disdukcapil Jeneponto Perekaman KTP-el Cetak di Tempat
    Pj Bupati Jeneponto Siap Adopsi Bayi yang Ditemukan di Semak-Semak Penuh Luka, Ada 11 Jahitan
    Serentak PPK Gelar Pleno Terbuka Rekapitulasi DPSHP, Ketua KPU Jeneponto Tekankan Jaga Kemurnian Data Pemilih
    82 Kepala Desa di Jeneponto Terima SK Perpanjangan Masa Jabatan, Pj Bupati: Dua Kades Tidak Ikut Pengukuhan karena Jalani Sanksi
    IMM Jeneponto Gelar Pelatihan Instruktur Dasar se-Indonesia Timur, Undang Pj Bupati Junaedi Jadi Narasumber
    Operasi Pekat, Polres Jeneponto Jaring Mobil Pick Up Muat 10 Karung Ballo
    Jelang Pilkada, Disdukcapil Jeneponto Terus Lakukan Optimalisasi Pemuktahiran Data Warga dan Perekaman KPT-el
    Selamat, Pj Bupati Junaedi Bakri Serahkan SK kepada 287 PPPK Lingkup Pemerintahan Jeneponto
    Tak Menunggu Lama, Resmob Polres Jeneponto Ringkus 3 Pelaku Pencurian Kuda di Barangdasi
    Tindaklanjuti Instruksi Pj Bupati, Kadinkes Jeneponto dan Jajaran akan Lakukan Pengecetan Puluhan Rumah Kumuh di Tamanroya

    Ikuti Kami